Profil Desa Sukorejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Sukorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil Desa Sukorejo, Ulujami, Pemalang. Pusat agribisnis dan perikanan pesisir yang menopang ekonomi lokal. Kenali data demografi, geografi, serta potensi dan tantangan pembangunannya yang krusial bagi wilayah.
-
Sentra Ekonomi Agraris dan Perikanan
Desa Sukorejo menjadi pusat vital bagi perekonomian lokal berkat sektor pertanian padi dan budidaya perikanan (khususnya bandeng) yang dominan, ditopang oleh lokasinya di pesisir utara.
-
Lokasi Geografis Strategis di Pesisir Pantura
Terletak di Kecamatan Ulujami, desa ini memiliki aksesibilitas yang baik dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yang secara signifikan membentuk karakteristik sosial-ekonomi dan tantangan lingkungannya.
-
Inovasi dan Tantangan Pembangunan
Di tengah potensi besar, desa ini aktif mengembangkan inovasi seperti agrowisata Mina Padi, namun secara bersamaan menghadapi tantangan nyata terkait infrastruktur, pengelolaan lingkungan, dan ancaman abrasi serta banjir rob.

Desa Sukorejo, yang terletak di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, merupakan salah satu pilar penting perekonomian di koridor pesisir utara Jawa Tengah. Sebagai wilayah yang menggantungkan hidupnya pada sektor agraris dan perikanan, desa ini menampilkan dinamika unik antara pemanfaatan sumber daya alam, tantangan lingkungan dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan lokasi yang strategis dan potensi yang terus digali, profil Desa Sukorejo menjadi cerminan dari geliat pembangunan di tingkat desa yang berdampak langsung pada stabilitas regional.
Kondisi Geografis dan Demografis
Secara geografis, Desa Sukorejo berada di dataran rendah pesisir utara Pulau Jawa. Lokasinya yang berdekatan langsung dengan Laut Jawa memberikan karakter khas pada lanskap dan aktivitas ekonominya. Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Sukorejo, luas wilayah desa ini mencapai sekitar 258,95 hektar. Wilayah ini didominasi oleh lahan persawahan, tambak, dan area permukiman penduduk.
Batas-batas administratif Desa Sukorejo meliputi:
Sebelah Utara: Desa Botekan dan Laut Jawa
Sebelah Timur: Desa Mejasem (Kecamatan Siwalan, Kab. Pekalongan)
Sebelah Selatan: Desa Tumbal (Kecamatan Comal)
Sebelah Barat: Desa Sikayu (Kecamatan Comal)
Berdasarkan data kependudukan terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Kecamatan Ulujami, populasi Desa Sukorejo diperkirakan dihuni oleh ribuan jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduknya tergolong sedang, mencerminkan pola permukiman pedesaan yang tidak terlalu padat dan masih menyisakan ruang terbuka hijau yang luas untuk aktivitas pertanian. Struktur demografisnya didominasi oleh penduduk usia produktif yang sebagian besar bekerja sebagai petani, petambak, nelayan, dan buruh.
Sejarah dan Pemerintahan Desa
Sejarah Desa Sukorejo tidak terlepas dari perkembangan wilayah pesisir Comal dan Ulujami yang sejak lama menjadi jalur penting perdagangan dan interaksi budaya. Nama "Sukorejo" sendiri dalam bahasa Jawa mengandung arti "suka" (senang) dan "rejo" (ramai, makmur), sebuah harapan akan kemakmuran bagi warganya.
Saat ini, roda pemerintahan desa dijalankan oleh Pemerintah Desa Sukorejo yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga awal tahun 2025, Kepala Desa yang menjabat ialah Bapak Jaroni. Pemerintahan desa bertugas mengelola administrasi kependudukan, merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), serta memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat. Struktur pemerintahannya didukung oleh perangkat desa seperti sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus) yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah di tingkat lingkungan terkecil. Sinergi dengan lembaga seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjadi kunci dalam memastikan setiap kebijakan yang diambil bersifat partisipatif dan sesuai dengan aspirasi warga.
Potensi Ekonomi: Tulang Punggung Pertanian dan Perikanan
Perekonomian Desa Sukorejo secara fundamental ditopang oleh dua sektor utama: pertanian dan perikanan. Kombinasi keduanya menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung pangan penting di Kecamatan Ulujami.
Sektor pertanian didominasi oleh komoditas padi. Hamparan sawah irigasi teknis yang luas memungkinkan petani untuk melakukan penanaman dua hingga tiga kali dalam setahun, bergantung pada ketersediaan air dan kondisi cuaca. Keberhasilan sektor ini sangat dipengaruhi oleh kelancaran saluran irigasi. Berita terkini pada April 2025 menyoroti kegiatan kerja bakti yang diinisiasi oleh Koramil 05/Ulujami bersama warga dan Pemerintah Desa Sukorejo untuk membersihkan saluran irigasi tersier. Inisiatif semacam ini menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya infrastruktur penunjang pertanian untuk mencegah banjir dan memastikan pasokan air ke sawah tetap lancar.
Di sisi lain, sektor perikanan menjadi primadona ekonomi berkat letak geografisnya. Budidaya tambak merupakan aktivitas yang masif dilakukan oleh warga. Komoditas utama yang dibudidayakan yakni ikan bandeng dan udang. Produk perikanan dari Sukorejo tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal di Pemalang, tetapi juga dipasok ke kota-kota besar di sekitarnya. Selain budidaya, sebagian kecil masyarakat juga berprofesi sebagai nelayan tangkap yang melaut di pesisir utara.
Untuk meningkatkan nilai tambah dan mendorong inovasi, Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah mengembangkan agrowisata "Mina Padi Sukorejo". Objek wisata edukatif ini mengintegrasikan konsep pertanian dan perikanan, menawarkan fasilitas seperti kolam renang anak, terapi ikan, dan saung-saung di tengah pematang sawah. Kehadiran wisata ini tidak hanya menciptakan sumber pendapatan baru bagi desa, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mempromosikan potensi lokal secara lebih luas.
Infrastruktur, Sosial, dan Budaya
Pembangunan infrastruktur dasar di Desa Sukorejo terus berjalan secara bertahap. Akses jalan utama desa sudah beraspal dan cukup baik, menghubungkan Sukorejo dengan pusat kecamatan maupun jalan nasional Pantura. Jaringan listrik dan telekomunikasi juga telah menjangkau seluruh wilayah desa, mendukung aktivitas ekonomi dan sosial warga. Fasilitas pendidikan formal tersedia di tingkat dasar, seperti Sekolah Dasar (SD) Negeri, sementara untuk jenjang yang lebih tinggi, siswa biasanya melanjutkan ke sekolah di pusat kecamatan atau kota terdekat. Fasilitas kesehatan diwakili oleh Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan Posyandu yang aktif memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Sukorejo sangat kental dengan nilai-nilai agamis dan kebersamaan. Mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya masjid dan mushola yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Tradisi gotong royong masih terpelihara dengan baik, seperti yang terlihat dalam kegiatan pembersihan saluran air dan acara-acara komunal lainnya.
Meski demikian, sebagai desa pesisir, Sukorejo menghadapi tantangan lingkungan yang tidak ringan. Ancaman abrasi pantai dan banjir rob (banjir akibat pasang air laut) menjadi isu krusial yang memerlukan penanganan serius melalui pembangunan tanggul laut atau penanaman mangrove. Di sektor pertanian, fluktuasi harga gabah saat panen raya dan serangan hama masih menjadi persoalan klasik yang dihadapi petani.
Prospek dan Arah Pembangunan Desa
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan semangat inovasi yang mulai tumbuh, Desa Sukorejo memiliki prospek cerah di masa depan. Arah pembangunan desa diperkirakan akan terus berfokus pada penguatan sektor pertanian dan perikanan melalui modernisasi dan peningkatan nilai tambah produk. Diversifikasi ekonomi melalui BUMDes, seperti pengembangan agrowisata Mina Padi, menunjukkan visi jangka panjang untuk tidak hanya bergantung pada sektor primer.
Dukungan dari pemerintah kabupaten dan pusat, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan abrasi, akan menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan berkelanjutan di desa ini. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan di bidang pertanian modern, pengolahan hasil perikanan, dan manajemen pariwisata juga krusial untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Pada akhirnya, Desa Sukorejo, dengan segala dinamikanya, berdiri sebagai contoh nyata dari sebuah komunitas pesisir yang tangguh. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, harapan untuk mewujudkan "Suko" dan "Rejo" bukan hanya sekadar nama, melainkan sebuah realitas kemakmuran yang dapat dinikmati oleh seluruh warganya.